Metode berbeda dengan pendekatan. Pendekatan lebih menekankan pada strategi dalam perencanaan, sementara lebih menekankan pada metode teknis implementasi. Satu pendekatan adalah dimaksudkan sebagai pembelajaran yang mungkin dalam proses implementasi digunakan beberapa metode. Sebagai contoh dalam penelitian pencemaran lingkungan. Pendekatan yang digunakan dalam pembelajaran dapat dipilih dari beberapa pendekatan yang tepat, di antara pendekatan lingkungan lainnya. Ketika proses belajar dilakukan oleh pencemaran lingkungan, pendekatan lingkungan dapat digunakan beberapa metode, seperti metode observasi, metode didkusi dan metode ceramah. Agar lebih jelas mengikuti perencanaan yang dilakukan oleh guru ketika itu akan memberikan pencemaran lingkungan belajar. Pada awalnya ia memilih pendekatan lingkungan, berarti ia akan menggunakan lingkungan sebagai fokus pembelajaran. Pada akhir pembelajaran melalui konsep pencemaran lingkungan, siswa akan memahami tentang lingkungan sekitar sudah tercemar atau tidak. Untuk mewujudkan ini ia menggunakan metode diskusi dan ceramah. Dalam belajar ia menjadi isu yang akan dibahas oleh mahasiswa dan kemudian ia akan mengakhiri pembelajaran ini dengan memberikan informasi yang berkaitan dengan hasil diskusi. Di bawah dapat disimpulkan bahwa metode dan pendekatan yang dirancang untuk mencapai keberhasilan tujuan pembelajaran.
B. Beberapa Pendekatan Pada MBC
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran kimia subjek pencemaran lingkungan, antara lain:
Pendekatan yang digunakan dalam pengajaran kimia subjek pencemaran lingkungan, antara lain:
1. Pendekatan untuk tujuan-tujuan pembelajaran
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir akan tercapai. Sebenarnya, pendekatan ini juga termasuk rencana induk ketika pendekatan lain, karena pendekatan yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan yang dirancang untuk keberhasilan tujuan.
Misalnya: Jika tujuan belajar menyatakan bahwa siswa dapat jenis polusi, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran siswa dapat menyebutkan jenis polusi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut bisa menjadi metode penugasan.
Pendekatan ini berorientasi pada tujuan akhir akan tercapai. Sebenarnya, pendekatan ini juga termasuk rencana induk ketika pendekatan lain, karena pendekatan yang dipilih untuk mencapai tujuan pembelajaran. Semua pendekatan yang dirancang untuk keberhasilan tujuan.
Misalnya: Jika tujuan belajar menyatakan bahwa siswa dapat jenis polusi, maka guru harus merancang pembelajaran, yang pada akhir pembelajaran siswa dapat menyebutkan jenis polusi. Metode yang digunakan untuk mencapai tujuan tersebut bisa menjadi metode penugasan.
2. Pendekatan
Belajar dengan menggunakan pendekatan konsep bahwa siswa memahami diskusi dipandu oleh pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran dan penguasaan konsep-konsep yang merupakan subconcept fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep ini.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan yang menghubungkan lingkungan dalam proses pembelajaran. Digunakan sebagai sumber belajar lingkungan. Untuk memahami materi yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari – hari sering digunakan pendekatan terhadap lingkungan.
Belajar dengan menggunakan pendekatan konsep bahwa siswa memahami diskusi dipandu oleh pemahaman konsep yang terkandung di dalamnya. Dalam proses pembelajaran dan penguasaan konsep-konsep yang merupakan subconcept fokus. Dengan beberapa metode siswa dibimbing untuk memahami konsep ini.
3. Pendekatan Lingkungan
Penggunaan pendekatan lingkungan yang menghubungkan lingkungan dalam proses pembelajaran. Digunakan sebagai sumber belajar lingkungan. Untuk memahami materi yang terkait erat dengan kehidupan sehari-hari – hari sering digunakan pendekatan terhadap lingkungan.
4. Pendekatan Inquiry
Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi ketika berhadapan dengan dunia fisik adalah dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para peneliti ahli (Dettrick, GW, 2001). Pertanyaan pendekatan dibagi menjadi terpempin penyelidikan dan penelitian yang bebas atau pertanyaan terbuka. Perbedaan antara mereka terletak pada pertanyaan yang meminta dan apa tujuan dari kegiatan-kegiatannya.
Penggunaan pendekatan inkuiri berarti membelajarkan siswa untuk mengendalikan situasi ketika berhadapan dengan dunia fisik adalah dengan menggunakan teknik yang digunakan oleh para peneliti ahli (Dettrick, GW, 2001). Pertanyaan pendekatan dibagi menjadi terpempin penyelidikan dan penelitian yang bebas atau pertanyaan terbuka. Perbedaan antara mereka terletak pada pertanyaan yang meminta dan apa tujuan dari kegiatan-kegiatannya.
5. Pendekatan Discovery
Penggunaan pendekatan penemuan dalam pengajaran dan pembelajaran berarti bahwa siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas untuk menemukan sesuatu yang benar – benar-benar baru. Secara umum materi yang akan dikaji ditentukan oleh guru, serta situasi yang mendukung proses pemahaman. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal-hal yang akan ditemukan.
Penggunaan pendekatan penemuan dalam pengajaran dan pembelajaran berarti bahwa siswa diberi kesempatan untuk menemukan sendiri fakta dan konsep tentang fenomena ilmiah. Penemuan tidak terbatas untuk menemukan sesuatu yang benar – benar-benar baru. Secara umum materi yang akan dikaji ditentukan oleh guru, serta situasi yang mendukung proses pemahaman. Siswa akan melakukan kegiatan yang secara langsung berhubungan dengan hal-hal yang akan ditemukan.
6. Pendekatan proses
Dalam pendekatan proses, tujuan utama belajar adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan berkomunikasi. Pendekatan keterampilan proses yang digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum tahun 1984. Gunakan pendekatan proses memerlukan keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
Dalam pendekatan proses, tujuan utama belajar adalah untuk mengembangkan keterampilan siswa dalam keterampilan proses seperti mengamati, berhipotesa, merencanakan, menafsirkan, dan berkomunikasi. Pendekatan keterampilan proses yang digunakan dan dikembangkan sejak kurikulum tahun 1984. Gunakan pendekatan proses memerlukan keterlibatan langsung siswa dalam kegiatan belajar.
7. Pendekatan interaktif (pendekatan pertanyaan anak)
Pendekatan ini memberi siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan terkait dengan pertanyaan yang mereka ajukan (Faire & Cosgrove, 1988 di Herlen W, 1996). Pertanyaan sangat bervariasi siswa sehingga guru perlu melakukan langkah-langkah untuk mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan menjadi sebuah kegiatan khusus.
Pendekatan ini memberi siswa kesempatan untuk mengajukan pertanyaan untuk kemudian melakukan penyelidikan terkait dengan pertanyaan yang mereka ajukan (Faire & Cosgrove, 1988 di Herlen W, 1996). Pertanyaan sangat bervariasi siswa sehingga guru perlu melakukan langkah-langkah untuk mengumpulkan, memilih, dan mengubah pertanyaan menjadi sebuah kegiatan khusus.
8. Pendekatan pemecahan masalah
Masalah-pendekatan pemecahan masalah berangkat dari harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Para siswa Versi pertama dapat menerima saran mengenai prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, mengatur data, dan menciptakan serangkaian pertanyaan yang mengarah pada pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang diajukan, siswa yang solusi desain mereka sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu membimbing mereka.
Masalah-pendekatan pemecahan masalah berangkat dari harus dipecahkan melalui praktikum atau pengamatan. Dalam pendekatan ini ada dua versi. Para siswa Versi pertama dapat menerima saran mengenai prosedur yang digunakan, cara mengumpulkan data, mengatur data, dan menciptakan serangkaian pertanyaan yang mengarah pada pemecahan masalah. Versi kedua, hanya masalah yang diajukan, siswa yang solusi desain mereka sendiri. Guru berperan hanya dalam menyediakan bahan dan membantu membimbing mereka.
9. Pendekatan untuk ilmu pengetahuan dan teknologi masyarakat (STM)
Hasil dari National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Poedjiadi, 2000) menunjukkan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM memiliki beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan ada di aspek: koneksi dan aplikasi bahan, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan mahasiswa informasi yang diterima akan lagi ingat. Sebenarnya dalam studi STM dengan menggunakan pendekatan ini juga termasuk pemecahan masalah, tetapi masalah lebih ditekankan pada masalah-masalah yang ditemukan dalam sehari – hari, yang dalam larutan menggunakan langkah – langkah ilmiah
Hasil dari National Science Teachers Association (NSTA) (dalam Poedjiadi, 2000) menunjukkan bahwa pembelajaran sains dengan menggunakan pendekatan STM memiliki beberapa perbedaan bila dibandingkan dengan cara biasa. Perbedaan ada di aspek: koneksi dan aplikasi bahan, kreativitas, sikap, proses, dan konsep pengetahuan. Melalui pendekatan STM ini guru dianggap sebagai fasilitator dan mahasiswa informasi yang diterima akan lagi ingat. Sebenarnya dalam studi STM dengan menggunakan pendekatan ini juga termasuk pemecahan masalah, tetapi masalah lebih ditekankan pada masalah-masalah yang ditemukan dalam sehari – hari, yang dalam larutan menggunakan langkah – langkah ilmiah
10. Pendekatan Terpadu
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang pada dasarnya menggabungkan dua unsur atau lebih dari kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan prinsip hubungan antara satu elemen dengan elemen lain, sehingga diharapkan peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan wawasan sebagai peningkatan pembelajaran melibatkan lebih dari satu sudut pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar ada tiga model yang sedang mengembangkan pemdekatan terpadu yaitu model keterhubungan, laba bersih model – laba, model terintegrasi.
Perbandingan model pembelajaran terpadu
model konektivitas Model jaring laba – laba model integrasi
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang pada dasarnya menggabungkan dua unsur atau lebih dari kegiatan pembelajaran. Pemaduan dilakukan dengan menekankan prinsip hubungan antara satu elemen dengan elemen lain, sehingga diharapkan peningkatan pemahaman yang lebih bermakna dan wawasan sebagai peningkatan pembelajaran melibatkan lebih dari satu sudut pandang.
Pendekatan terpadu dapat diimplementasikan dalam berbagai model pembelajaran. Di Indonesia, khususnya di tingkat pendidikan dasar ada tiga model yang sedang mengembangkan pemdekatan terpadu yaitu model keterhubungan, laba bersih model – laba, model terintegrasi.
Perbandingan model pembelajaran terpadu
model konektivitas Model jaring laba – laba model integrasi
C. Beberapa Metode Pada KBM
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pengajaran biologi adalah:
Beberapa metode yang sering digunakan dalam pengajaran biologi adalah:
1. Metode Kuliah
Kuliah metode adalah metode penyampaian materi pelajaran lisan. Metode ini dipilih karena para guru mudah diimplementasikan dan tidak memerlukan alat khusus dan tidak perlu untuk merancang kegiatan siswa. Dalam metode ceramah mengajar bahwa ada unsur pemaksaan. Dalam hal ini mahasiswa itu hanya diperlukan untuk melihat dan mendengar dan mencatat informasi penting tanpa komentar dari guru yang selalu dianggap benar. Walaupun ada siswa dalam mekanisme self-psikologis yang memungkinkan mereka untuk menolak serta menerima informasi dari guru. Hal ini disebut kapasitas untuk mengelola dan mengarahkan diri mereka sendiri.
Kuliah metode adalah metode penyampaian materi pelajaran lisan. Metode ini dipilih karena para guru mudah diimplementasikan dan tidak memerlukan alat khusus dan tidak perlu untuk merancang kegiatan siswa. Dalam metode ceramah mengajar bahwa ada unsur pemaksaan. Dalam hal ini mahasiswa itu hanya diperlukan untuk melihat dan mendengar dan mencatat informasi penting tanpa komentar dari guru yang selalu dianggap benar. Walaupun ada siswa dalam mekanisme self-psikologis yang memungkinkan mereka untuk menolak serta menerima informasi dari guru. Hal ini disebut kapasitas untuk mengelola dan mengarahkan diri mereka sendiri.
2. Metode tanya jawab
Metode tanya jawab dapat menarik perhatian siswa dan fokus. Dengan mengajukan pertanyaan yang fokus, siswa akan tertarik dalam mengembangkan kekuatan pikiran. Keruntutan keterampilan berpikir siswa dan membawa pokok – pokok pikiran yang dapat dideteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi kekuatan pendorong bagi siswa untuk melakukan pencarian lebih lanjut dari berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan jika sebelum proses belajar siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dibahas.
Metode tanya jawab dapat menarik perhatian siswa dan fokus. Dengan mengajukan pertanyaan yang fokus, siswa akan tertarik dalam mengembangkan kekuatan pikiran. Keruntutan keterampilan berpikir siswa dan membawa pokok – pokok pikiran yang dapat dideteksi ketika menjawab pertanyaan. Metode ini dapat menjadi kekuatan pendorong bagi siswa untuk melakukan pencarian lebih lanjut dari berbagai sumber belajar. Metode ini akan lebih efektif dalam mencapai tujuan jika sebelum proses belajar siswa ditugaskan untuk membaca materi yang akan dibahas.
3. Metode diskusi
Metode Diskusi adalah cara belajar dengan mengusung masalah. Dalam diskusi terjadi pertukaran ide atau pendapat untuk mendapatkan kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi tentang keberanian dan kreativitas siswa dalam gagasan menjadi terangsang, para siswa terbiasa untuk pikiran bertukar dengan teman-teman, untuk menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar untuk bertanggung jawab terhadap hasil pikir bersama-sama.
Metode Diskusi adalah cara belajar dengan mengusung masalah. Dalam diskusi terjadi pertukaran ide atau pendapat untuk mendapatkan kesamaan pendapat. Dengan metode diskusi tentang keberanian dan kreativitas siswa dalam gagasan menjadi terangsang, para siswa terbiasa untuk pikiran bertukar dengan teman-teman, untuk menghargai dan menerima pendapat orang lain, dan yang lebih penting melalui diskusi mereka akan belajar untuk bertanggung jawab terhadap hasil pikir bersama-sama.
4. Metode pembelajaran kooperatif
Dalam metode ini interaksi antara anggota kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model pembelajaran kooperatif yang sering dibahas model pembelajaran kooperatif jigsaw bahwa setiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada setiap anggota kelompok.
Dalam metode ini interaksi antara anggota kelompok di mana masing-masing kelompok terdiri dari 4-5 orang. Semua anggota harus terlibat karena keberhasilan kelompok ditunjang oleh aktivitas anggotanya, sehingga anggota kelompok saling membantu. Model pembelajaran kooperatif yang sering dibahas model pembelajaran kooperatif jigsaw bahwa setiap anggota kelompok mempelajari materi yang berbeda untuk disampaikan atau diajarkan pada setiap anggota kelompok.
5. Metode demonstrasi
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran untuk menunjukkan proses kejadian. Peragaan metode biasanya diterapkan dengan menggunakan alat – alat bantu mengajar seperti obyek – obyek miniatur, gambar, perangkat peralatan – dan peralatan laboratorium lain – lain. Namun, demonstrasi alat yang paling mendasar adalah papan tulis dan papan putih, mengingat proses multi-fungsi. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat matematika, dan lain – lain demonstrasi konsep dan fakta bahwa mungkin.
Metode Demonstrasi adalah cara penyajian pelajaran untuk menunjukkan proses kejadian. Peragaan metode biasanya diterapkan dengan menggunakan alat – alat bantu mengajar seperti obyek – obyek miniatur, gambar, perangkat peralatan – dan peralatan laboratorium lain – lain. Namun, demonstrasi alat yang paling mendasar adalah papan tulis dan papan putih, mengingat proses multi-fungsi. Dengan menggunakan papan tulis guru dan siswa dapat menggambarkan objek, membuat skema, membuat matematika, dan lain – lain demonstrasi konsep dan fakta bahwa mungkin.
6. Metode ekspositori atau pameran
metode ekspositori adalah presentasi visual dari objek dengan menggunakan dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud ide atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
metode ekspositori adalah presentasi visual dari objek dengan menggunakan dua dimensi atau tiga dimensi, dengan maksud ide atau sebagai alat untuk membantu menyampaikan informasi yang diperlukan.
7. Metode perjalanan / widyamisata
Metode perjalanan / widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa untuk belajar di luar pelajaran kelas. Perjalanan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa dapat merangsang kreativitas, informasi dapat lebih luas dan saat ini, siswa dapat mengeksplorasi dan mengolah informasi sendiri. Tapi perjalanan memakan waktu lebih lama dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
Metode perjalanan / widyawisata adalah cara penyajian dengan membawa siswa untuk belajar di luar pelajaran kelas. Perjalanan menggunakan lingkungan sebagai sumber belajar, siswa dapat merangsang kreativitas, informasi dapat lebih luas dan saat ini, siswa dapat mengeksplorasi dan mengolah informasi sendiri. Tapi perjalanan memakan waktu lebih lama dan biaya, memerlukan perencanaan dan persiapan yang tidak sebentar.
8. Tugas metode
Metode ini berarti bahwa guru memberi tugas khusus untuk memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang belajar lebih banyak, mengembangkan disiplin dan tanggung jawab siswa, dan memupuk dan menumbuhkan kebiasaan mencari informasi sendiri. Tetapi cara ini sulit untuk mengawasi dlam tentang kemungkinan siswa tidak bekerja secara independen.
Metode ini berarti bahwa guru memberi tugas khusus untuk memungkinkan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran. Metode ini dapat mengembangkan kemandirian siswa, merangsang belajar lebih banyak, mengembangkan disiplin dan tanggung jawab siswa, dan memupuk dan menumbuhkan kebiasaan mencari informasi sendiri. Tetapi cara ini sulit untuk mengawasi dlam tentang kemungkinan siswa tidak bekerja secara independen.
9. Metode Eksperimental
metode percobaan adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi lebih percaya diri dari suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil pembelajaran akan bertahan lebih lama dalam memori siswa. Metode ini paling tepat bila digunakan untuk mewujudkan pendekatan pembelajaran dengan penyelidikan atau pendekatan penemuan.
metode percobaan adalah cara penyajian pelajaran dengan menggunakan percobaan. Dengan melakukan eksperimen, siswa menjadi lebih percaya diri dari suatu hal daripada hanya menerima dari guru dan buku, dapat memperkaya pengalaman, mengembangkan sikap ilmiah, dan hasil pembelajaran akan bertahan lebih lama dalam memori siswa. Metode ini paling tepat bila digunakan untuk mewujudkan pendekatan pembelajaran dengan penyelidikan atau pendekatan penemuan.
10. Metode bermain peran
Metode Belajar adalah belajar untuk berperan dalam suatu cara yang seolah-olah – seolah-olah dalam suatu situasi untuk memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep. Dalam metode ini, siswa terlibat secara aktif berkesempatanm sehingga akan lebih mengerti konsep dan ingat lagi, tetapi memakan waktu lama.
Metode Belajar adalah belajar untuk berperan dalam suatu cara yang seolah-olah – seolah-olah dalam suatu situasi untuk memperoleh pemahaman tentang konsep-konsep. Dalam metode ini, siswa terlibat secara aktif berkesempatanm sehingga akan lebih mengerti konsep dan ingat lagi, tetapi memakan waktu lama.
metode pendekatan yang dipilih dan guru memberikan pelajaran yang sangat menentukan bagi keberhasilan proses pembelajaran. Tidak pernah ada pendekatan tunggal dan metode yang cocok untuk semua materi pelajaran, dan pada umumnya untuk mewujudkan satu pendekatan yang dapat digunakan untuk mencapai metode multi-tujuan.
Metode ini berbeda dari pendekatan; metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan dalam perencanaan. Ada lima poin yang perlu menjadi guru dalam memilih metode pengajaran yaitu:
• Kemampuan guru dalam menggunakan metode ini.
• Tujuan pengajaran yang akan dicapai.
• bahan yang mengajar siswa perlu dipelajari.
• Individu perbedaan dalam memanfaatkan indra.
• Fasilitas yang ada di sekolah.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam biologi adalah sebuah pendekatan terhadap konsep-konsep pembelajaran, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, penyelidikan pendekatan, pendekatan penemuan, suatu pendekatan interaktif, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, dan pendekatan terpadu. Untuk mewujudkan pendekatan untuk mencapai tujuan dapat digunakan beberapa metode termasuk metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ekspositoris, metode, kunjungan lapangan, metode penugasan, metode eksperimen, metode pembelajaran kooperatif, dan metode bermain peran.
Metode ini berbeda dari pendekatan; metode lebih menekankan pada pelaksanaan kegiatan, sedangkan pendekatan ditekankan dalam perencanaan. Ada lima poin yang perlu menjadi guru dalam memilih metode pengajaran yaitu:
• Kemampuan guru dalam menggunakan metode ini.
• Tujuan pengajaran yang akan dicapai.
• bahan yang mengajar siswa perlu dipelajari.
• Individu perbedaan dalam memanfaatkan indra.
• Fasilitas yang ada di sekolah.
Beberapa pendekatan yang digunakan dalam biologi adalah sebuah pendekatan terhadap konsep-konsep pembelajaran, pendekatan keterampilan proses, pendekatan lingkungan, penyelidikan pendekatan, pendekatan penemuan, suatu pendekatan interaktif, pendekatan pemecahan masalah, pendekatan Sains Teknologi Masyarakat, dan pendekatan terpadu. Untuk mewujudkan pendekatan untuk mencapai tujuan dapat digunakan beberapa metode termasuk metode ceramah, metode tanya jawab, metode diskusi, metode demonstrasi, metode ekspositoris, metode, kunjungan lapangan, metode penugasan, metode eksperimen, metode pembelajaran kooperatif, dan metode bermain peran.
DAFTAR PUSTAKA
Dirdjosoemarto et al. 2004. Biologi Strategi Belajar Mengajar. Bandung: FPMIPA UPI dan JICA IMSTEP.
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Roestiyah. 1991. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Muhibbin Syah. 1995. Psikologi Pendidikan suatu Pendekatan Baru. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Posting Komentar