Home » » Mengatasi Bosan Dalam Mengajar

Mengatasi Bosan Dalam Mengajar

Written By FAJAR MARTHA on Minggu, 14 April 2013 | 02.01



Kelelahan yang dialami oleh seorang guru dalam menjalani profesinya tentu pasti semua pernah mengalaminya. Guru yang malas-malasan berbeda dengan guru yang lelah dan stres akibat beban pekerjaan yang menumpuk. Jika hal ini terus dibiarkan akan membuat guru kehilangan minat mengajar dan dunia pendidikan. 
Cara yang cukup efektif untuk guru agar terhindar dari rasa bosan adalah dengan punya lingkaran pertemanan yang profesional di sekolah. Untuk guru baru atau muda pada saat mulai mengajar, segera cari mentor supaya ada yang memberi pengarahan dan petunjuk. Banyak guru yang segan berkata tidak, jadinya kebanyan pekerjaan jadi stress sendiri. Banyak guru yang sebenarnya terkena rasa bosan namun ia tidak sadar, jadinya siswa yang menjadi korban.
Guru yang terjebak rutinitas rawan terkena rasa bosan, maka ia harus mempunyai lingkungan lain selain disekolah. Guru yang senang pasang target tinggi-tinggi rentan terkena rasa bosan sebab ia merasa tidak berarti ketika gagal. Jauhi ruang guru yang isinya guru-guru yang jika bicara nyinyir, nyelekit, dan gemar mengeluh ini dan itu. Hidup hanya sekali, carilah teman sesama guru yang berpikir dan bersikap positif dalam kesehariannya baik dalam berkata maupun tindakannya.
Media sosial bisa berperan banyak dalam membuat guru terhindar dari rasa bosan dengan melakukan kegiatan blogging, chatting dan searching hal-hal baru. Sosial media membantu guru merasa kehidupan yang sebenarnya ada diluar sana, sehingga ia menjadi tidak mudah stress dengan masalah disekolah. Selain melalui media sosial, ada cara alternatif lainnya seperti berkumpul bersama keluarga, bermain dengan kerabat, mengikuti kegiatan workshop/seminar yang menyenangkan dan sebagainya.
Guru yang bahagia ukurannya salah satunya tentu kesejahteraan dan bertambah profesional ketika ia tersertifikasi. Banyak guru yang senang membawa pekerjaan ke rumah, namun dirumah tidak disentuh, dan besok paginya dibawa lagi kesekolah. Maka saat memilih menjadi guru, seseorang akan bahagia jika seimbang dalam menjalani kehidupan sosial dan profesional.
Share this article :

Posting Komentar